Jika Freud mengatakan bahwa mental regression adalah hal yang wajar, maka Rogers mengatakan bahwa mengaktualisasikan diri adalah hal yang wajar dan mental regression adalah penyimpangan.
Setiap manusia akan berusaha menjadi yang terbaik, menemukan hal baru, menciptakan karya seni, dan semua itu akan menuju ke pembentukan sebuah kebudayaan. Kebudayaan ini adalah kekuatan untuk mengembangkan seorang individu, kebudayaan menurut Rogers bukan hanya tarian-tarian perang atau panganan tradisional, tetapi semua kebudayaan yang "terindra" oleh seorang individu, termasuk juga kebudayaan populer, seperti TV dan internet, dan ini menjadi sumber value bagi seorang individu untuk mengembangkan dirinya. Rogers menganggap bahwa setiap manusia memiliki nilai positif, manusia pada dasarnya adalah mahluk sosial, bergerak kedepan, rasional, dan realistis.
ACTUALIZING TENDENCY
Seperti sudah yang disebutkan diatas setiap mahluk hidup ingin mengaktualisasikan dirinya Rogers menyebutnya "Actualizing tendency" (kecendrungan aktualisasi). Adalah kecenderungan organisme untuk mengembangkan kemampuannya dalam rangka mempertahankan dan meningkatkan organisme. Singkatnya kecendrungan ini membimbing individu untuk meningkatkan kemandirian dan kemampuan dalam perkembangan diri. Actualizing tendency dibagi menjadi 2 aspek yaitu aspek umum dan aspek unik. Aspek umum adalah aspek-aspek yang dimiliki oleh setiap individu sementara aspek unik adalah aspek-aspek yang dikembangkan secara khas oleh setiap individu dalam mengaktualisasikan dirinya. Aspek unik inilah yang disebut "medan fenomenal" atau singkatnya "pengalaman". Menurut Rogers, individu mengevaluasi setiap pengalaman berdasarkan bagaimana hal itu menjadi baik untuk mereka, sebuah proses yang disebut organismic valuing process. Pengalaman yang menyenangkan bagi individu dievaluasi sebagai sesuatu yang positif dan menghasilkan perasaan kepuasan. Sebaliknya, Pengalaman yang tidak menyenangkan bagi individu dievaluasi sebagai sesuatu yang negatif dan menghasilkan perasaan ketidakpuasan.
ORGANISMIC VALUING PROCESS
Setiap individu ingin mengaktualisasikan dirinya, dalam aktualisasi ini masyarakat berperan dalam memberikan nilai-nilai keberhargaan seseorang. masyarakat disini menurut Rogers adalah setiap individu yang anda temui, melalui cara apapun yang memberikan nilai-nilai untuk anda penuhi, sebagai contoh: sinetron di televisi, teman-teman di kampus, atau bahkan pasangan hidup anda.
Pada saat kita lahir, kita telah memiliki berbagai parameter untuk "merasa", evolusi telah membuatkannya untuk kita. Ketika kita lapar, kita mencari makanan, bukan hanya makanan saja, tetapi makanan yang enak. itulah organismic valuing. Dari organismic valuing kita akan membutuhkan hal-hal seperti cinta, kasih sayang, dan perhatian dari lingkungan sekitar untuk dapat mengaktualisasikan diri, Rogers menyebutnya positif regard. Positif regard yang diberikan oleh lingkungan akan membangun self-esteem, self-worth, dan positive self-image, Rogers mengelompokan ini semua kedalam positive self-regard.
Rogers percaya bahwa setiap mahluk hidup memiliki alat tersendiri untuk bertahan hidup, seekor kucing yang dibesarkan di laboratorium dan tidak pernah bertemu tikus tetap melakukan pengejaran terhadap tikus ketika mereka dipertemukan. Bagaimanapun juga setiap manusia akan membangun nilainya masing-masing, kita telah berevolusi untuk membuat perimeter baru dalam "merasa", bagi kita makanan berbumbu gurih adalah kewajiban, dibelahan bumi lain mungkin ada masyarakat lain yang akan kesulitan menelan makanan seperti itu. Mungkin saja suatu saat nanti organismic valuing kita berevolusi menganggap bahwa sayuranlah makanan pokok yang lebih enak daripada waralaba junk food.
Selama tumbuh kembang, seorang individu akan mendapatkan apa yang dibutuhkannya selama menunjukan keberhargaannya bukan semata-mata karena membutuhkannya. Seperti, seorang anak mendapatkan eskrim setelah membantu ibunya, mendapatkan pujian karena nilai yang bagus, atau mendapatkan kasih sayang jika menjadi "anak yang baik". Hal inilah yang dinamakan condition of worth, keberadaan seorang individu didalam condition of worth akan membentuk conditional positive regard, contohnya "seorang anak yang baik", seorang anak yang baik belum tentu anak itu sehat atau anak itu senang, tetapi semata-mata karena dia bertingkah laku sesuai dengan nilai yang ada dalam condition of worth. Selanjutnya individu akan mulai menyukai diri sendiri jika berhasil memenuhi standar yang individu lain harapkan dari individu tersebut atau yang disebut sebagai conditional positive self-regard. Nilai pada conditional positive self-regard disini tidak menghitung setiap keunikan dari setiap individu, terkadang yang terjadi adalah ketidakmampuan seorang individu untuk memertahankan nilai ini. Jika digambarkan maka organismic valuing process akan berbentuk seperti:
Nilai-nilai pada masyarakat (sebelah kanan gambar) akan memberikan kondisi-kondisi yang diharapkan dipenuhi oleh individu. Sementara nilai pribadi menyerap nilai-nilai dan mengembangkannya berdasarkan keunikannya sendiri. Nilai pribadi akan menjadi real-self atau diri anda sendiri saat ini. Sementara nilai society akan menjadi ideal-self.
Tautan untuk artikel ini:
http://psipop.blogspot.com/2009/08/carl-roger-organismic-valuing-process.html
Artikel yang sangat terkait dengan artikel ini:
Carl Rogers: The Self, Defense, dan Psychosis.
disadur dari:
http://webspace.ship.edu/cgboer
http://en.wikipedia.org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar