13 Agu 2009

Tanya Jawab Seputar Psikotes Untuk Pencari Kerja

Apakah psikotes itu?
Pemeriksaan gejala/atribut psikologi yang ada dalam seorang individu

Apa yang psikotes ukur?
Gejala/atribut psikologi, gejala ini dapat berupa apa saja yang dapat memengaruhi tingkah laku individu.

Apa yang harus disiapkan untuk psikotes?

10 Agu 2009

Carl Roger: Organismic Valuing Process

Pernahkah kita berpikir kenapa kita membutuhkan makanan? Kenapa kita mencari cinta? Kenapa umat manusia berusaha menemukan hal-hal baru? Menurut Rogers, itu dikarenakan setiap mahluk hidup akan berusaha melakukan yang terbaik. Ketika Rogers mengatakan setiap mahluk hidup, artinya semuanya, seekor jerapah yang berusaha melindungi anaknya dari pemangsa, atau bahkan lumut yang mencari setiap celah untuk hidup, adalah contohnya.
Jika Freud mengatakan bahwa mental regression adalah hal yang wajar, maka Rogers mengatakan bahwa mengaktualisasikan diri adalah hal yang wajar dan mental regression adalah penyimpangan.

7 Agu 2009

Tipologi Manusia Menurut Jung

Carl Gustav Jung (1875-1959) seorang psikonalis yang mengajukan teori tentang tipologi-tipologi manusia,

Tipologi jung didasarkan kepada: Struktur Psyche atau Kepribadian. Arti psyche adalah totalitas segala peristiwa psikis baik yang disadari maupun yang tidak disadari.

Jiwa manusia terdiri dari 2 alam yaitu:

* Alam sadar (kesadaran), fungsinya adalah untuk melakukan penyesuaian terhadap dunia luar.
* Alam tak sadar (ketidak sadaran), fungsinya adalah untuk melakukan penyesuaian terhadap dunia dalam.

4 Agu 2009

Ketertarikan Interpersonal

Setiap pribadi adalah sesuatu yang unik dan sangat sulit di imitasi, setiap individu pun tertarik pada hal-hal yang berbeda-beda termasuk juga pada individu lainnya, dan pada saat yang sama juga menarik individu lainnya. Ketertarikan Interpersonal dapat diartikan sebagai kecenderungan untuk mengevaluasi individu lain dengan penilaian positif secara konsisten. Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan terjadinya ketertarikan ini, diantaranya:

Daya tarik fisik. Inilah salah satu faktor yang sangat sulit di rekayasa, dan mungkin bagi sebagian orang adalah faktor yang paling tidak adil untuk dijadikan kriteria bagi seseorang untuk disukai orang lain. Tetapi penelitian telah menunjukkan bahwa daya tarik fisik memang berpengaruh. Pada sebuah eksperimen di mana mahasiswa dan mahasiswi dipasang kan dengan acak pada suatu "acara dansa" lalu pada pertengahan mereka mengisi kuisioner anonim yang menilai teman dansa nya. Sebelumnya, peneliti telah melakukan beberapa tes kepribadian untuk setiap orang serta penilaian independen tentang daya tarik fisiknya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya daya tarik fisik yang memiliki peranan dalam berapa besar seseorang disukai pasangan dansa nya, tidak ada satu pun parameter inteligensi, kecakapan sosial atau kepribadian yang diasosiasikan dengan kesukaan satu sama lain. Penelitian lainnya meminta seorang subjek wanita membaca deskripsi tindakan agresif seorang anak disertai dengan foto anak yang menarik dan tidak menarik, subjek percaya bahwa anak yang menarik lebih kecil kemungkinannya untuk melakukan tindakan agresif itu dibanding anak yang tidak menarik. Dunia memang tidak adil... tetapi untungnya kekuatan daya tarik fisik akan melemah jika yang dicari adalah hubungan jangka panjang.

Kedekatan. Kedekatan di sini dalam arti dekat secara fisik/lingkungan. berbeda dengan "merasa dekat" yang dijelaskan setelah ini. Suatu penelitian terhadap 5000 buku nikah di Philadelphia pada tahun 1930 menunjukkan bahwa sepertiga pasangan tinggal dalam jarak hanya 5 blok satu sama lain. Sayangnya kedekatan hanya membantu pada reaksi awal saja. Hal ini dapat menjelaskan kasus tetangga yang saling membenci dikarenakan proses reaksi awalnya yang tidak baik, tetapi walaupun begitu kedekatan yang terjadi terus-menerus dapat meningkatkan hubungan menjadi persahabatan. Festinger (1950) menemukan bahwa persahabatan dalam sebuah kompleks perumahan bergantung pada 2 faktor yaitu: seberapa dekat rumah masing-masing dan ke arah mana rumah menghadap. Hal yang membuat kedekatan ini dapat menjadi ketertarikan karena:
1. Semakin dekat tempat, kemungkinan bertemu semakin sering,
2. Informasi tentang orang-orang yang berada di sekeliling anda dapat lebih mudah didapat,
3. Kemungkinan untuk berinteraksi lebih besar.
Sigal (1974) menemukan bahwa diantara polisi berteman dekat dengan polisi lain yang memiliki huruf awal nama belakang yang sama, ini karena pada saat di asrama mereka mendapatkan kamar berdasarkan urutan alfabet nama belakang mereka. Jika anda salah satu yang percaya bahwa ada seseorang yang menunggu anda di luar sana, bisa saja orang itu ada di dekat anda.


Merasa Dekat/Familiar*. Salah satu alasan mengapa kedekatan dapat menciptakan rasa suka karena meningkatkan perasaan familiar. Efek perasaan familiar menimbulkan ketertarikan adalah fenomena yang sangat umum, sebuah penelitian tentang efek perasaan familiar dilakukan dengan mengambil foto seorang mahasiswi lalu mencetak wajah asli dan bayangan cermin nya lalu diperlihatkan kepada mahasiswi tersebut dan teman-teman dekatnya. Mahasiswi itu lebih menyukai foto cermin nya sementara hasil yang terbalik terjadi pada teman-temannya. Ini dikarenakan mahasiswi itu lebih sering melihat wajah "cermin nya" sementara teman-temannya melihat wajah "aslinya".

Kemiripan. Sering ada yang bilang bahwa orang yang berlawanan menimbulkan daya tarik. Tetapi ada yang dilupakan ketika orang mengatakan,"saya bekerja di belakang meja dan dia pekerja lapangan", "saya orang IT dan dia sejarawan". Mereka lupa bahwa mereka adalah pekerja profesional, mereka memiliki kebangsaan yang sama, tingkat pendidikan yang sama, agama, kelas sosial, usia, dan inteligensi yang hanya berbeda beberapa poin. Jadi anda salah jika hanya melihat 1 atau 2 perbedaan dan menghilangkan persamaan yang begitu banyak, lalu menyimpulkan bahwa perbedaan lah yang menyatukan. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa 99 persen pernikahan di amerika adalah dari ras yang sama. Salah satu alasan mengapa kemiripan dapat menghasilkan rasa suka karena orang lebih menghargai opini dan pilihan mereka sendiri dan senang bersama orang yang mengabsahkan pilihannya. Walaupun demikian, kepribadian yang berlawanan dapat juga menarik jika saling melengkapi (komplementer) terutama dalam hal dominasi (Markey, 2007), orang yang dominan akan lebih menyukai pasangan yang seringnya mengalah dan sebaliknya.

Social Reward. Seseorang cenderung mengulangi tingkah lakunya jika mereka mendapatkan penghargaan atau keuntungan. Sebuah studi dari 38 pasangan menunjukkan korelasi yang positif antara panjangnya umur hubungan dengan pertukaran penghargaan dan saling memberi, penghargaan dan saling memberi di sini bukan hanya materi tetapi seluruh hal yang bisa didapat dari pasangannya yang menimbulkan perasaan positif dan menimbulkan ketertarikan seperti saling membantu, saling memuji, dan lain sebagainya. Tetapi tidak sesederhana itu, jika pujian dilontarkan tanpa adanya fakta atau fakta ternyata berlawanan malah akan menimbulkan kecurigaan akan adanya motif tersembunyi.

*Terkadang ada juga yang menyebutnya "keakraban" (dan juga digunakan di artikel ini sebelum dilakukan perubahan), tetapi penulis lebih senang menulisnya "Perasaan dekat" terjemahan dari "Familiarity"

Tautan untuk artikel ini:
http://psipop.blogspot.com/2009/08/Ketertarikan-Interpersonal.html

disadur dari
Atkinson, R., L., Atkinson, R., C., Smith, E., E., Bem, D., J., (1993) Pengantar Psikologi (Edisi kesebelas) Batam: Interaksara. diterjemahkan oleh Kusuma, W.
Interpersonal Attraction. dari Psychwiki diakses April 6, 2010. dari situs web http://www.psychwiki.com/wiki/Interpersonal_Attraction
Interpersonal Attraction. diakses April 6, 2010. dari situs web http://users.ipfw.edu/bordens/social/attract.htm

3 Agu 2009

Bandura: Modelling dan Teori Belajar Sosial

Modelling. Albert Bandura seorang psikolog kognitif menemukan fenomena ini setelah melakukan eksperimen tentang agresivitas pada anak-anak. anak-anak digunakan sebagai subjek penelitian dikarenakan belum memiliki social conditioning atau dapat diartikan belum mampu membedakan antara hal yang benar dan salah. Dalam eksperimen ini Bandura membagi 3 group eksperimen berbeda, yaitu kontrol group, group eksperimen group I, dan eksperimen group II. Pada kontrol group tidak diberikan stimulus tambahan apapun, sedang pada eksperimen group I diperlihatkan seorang model (model tingkah laku) yang tidak agresif, dan eksperimen group II diperlihatkan model yang agresif.
Hak Cipta © 2009-2010 Yusuf Haliim Nelwandi All Right Reserved.
 

PSIPOP - Artikel-artikel Psikologi | Hak Cipta © 2009-2010 Yusuf Haliim Nelwandi | Design By Deluxe Themes | Converted By Technolizard | Widget by Simran | All Right Reserved