4 Apr 2010

Tips Psikotes: IST

Di Indonesia mungkin ini alat tes paling sering dipakai. Test ini dikembangkan oleh pertama kali Rudolf Amthauer tahun 1953, Nama aslinya dalam bahasa Jerman adalah Intelligenz Struktur Test (bukan “Intelligenz Strukturen Teztie”) atau terkadang disebut dalam bahasa Inggris Intelligent Structure Test. Test ini terbagi dalam 9 sub-test yang masing-masing menilai gejala psikologi tertentu.

Di negara asalnya, IST telah berkembang sampai IS-2000R (2007) hasil besutan Liepmann. Beauducel, Brocke dan tentu saja Amthauer, huruf R dibelakang 2000 artinya adalah “Revision” yaitu revisi dari IS-2000 tahun 1999 sebelumnya ada juga IS-70 keluaran tahun 1973 dan tentu saja tes aslinya, IST keluaran tahun1960.


Tips Untuk Assesor

Cara Penyajian:
1. Berikan/bagikan lembar jawaban terlebih dahulu untuk diisi identitas
2. Berikan/bagikan buku persoalan dan beritahukan bahwa buku persoalan tidak boleh dilipat, dicorat-coret/diisi langsung dibuku, ataupun dijadikan alas, apalagi dibawa pulang.
3. Beritahukan cara menjawabnya.
4. Intruksi sudah jelas setiap subtesnya, akan tetapi anda harus mampu menjelaskan dengan bahasa yang lebih baik jika ada yang bertanya, untuk klasikal sebaiknya ditulis/gambar dipapan tulis untuk menjelaskan.
5. Untuk deret angka: jangan lupa mengatakan bahwa angka dapat juga ditambah atau dikurang atau dikali atau dibagi (karena di contoh pengerjaan hanya ada “penambahan” dan “pengurangan”)
6. Untuk “ME”: pastikan tidak ada apapun selain 1. lembar jawaban, 2. buku persoalan, dan 3. lembar ME sebelum memulai instruksi.

Cara Skoring:
Manual:
Siapkan alat tulis, penggaris, kunci jawaban, dan norma lalu buka manual.

Kalkulator Nels:
Siapkan alat tulis dan kunci jawaban. Lakukan scoring (yes, manually)
Isi tanggal lahir dan tanggal penerimaan (harus—untuk penyesuaian norma)
Masukan hasil skoring, untuk GE masukan skor mentahnya (skor asli), hasil konversi nilai GE akan terlihat disamping tulisan “GE”.


Tips Untuk Peserta

Tips Pengerjaan:
1. Istirahat yang cukup dan makan yang sehat sebelum tes dilaksanakan.
2. Perhatikan Instruksi dengan sangat baik. Setiap subtes memiliki cara pengerjaan yang berbeda-beda, maka itu perhatikanlah intruksi yang diberikan.
3. Percaya kemampuan diri sendiri. Anda mungkin lebih baik daripada orang lain, jangan memerhatikan pekerjaan orang lain, Apa orang yang pekerjaannya anda perhatikan punya kemampuan seperti anda? Atau dia hanya jago menebak? Bisa jadi kegagalan anda di IST karena percaya pada orang lain yang lebih buruk daripada anda.
4. Lewati yang sulit kerjakan yang mudah. IST memang tersusun dari soal paling mudah ke soal paling sulit, tetapi terkadang ada yang stuck pada suatu soal, kalo itu terjadi lewati saja ke nomor yang lain dan tidak ada aturan bahwa soal harus dikerjakan berurutan.
5. Untuk subtes hitungan, mintalah kertas buram. Jika tidak ada kertas buram biasanya akan diijinkan untuk menulis di ruang kosong yang ada dilembar jawaban anda sendiri. Tetapi jangan menghitung/mencorat-coret di lembar pertama/depan di ruang di antara bagian bawah identitas dan bagian atas contoh soal 01) 02) 03) 04). Ingat, tanya dulu... Jika memang tidak diijinkan mencorat-coret, mungkin assesornya sedang ingin menguji sejauhmana imajinasi anda tentang angka-angka. ^_^.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hak Cipta © 2009-2010 Yusuf Haliim Nelwandi All Right Reserved.
 

PSIPOP - Artikel-artikel Psikologi | Hak Cipta © 2009-2010 Yusuf Haliim Nelwandi | Design By Deluxe Themes | Converted By Technolizard | Widget by Simran | All Right Reserved