Jika dianalogikan, Personal space ini seperti layaknya sebuah tabung yang memiliki lapisan-lapisan. Lapisan-lapisan ini adalah ruang-ruang tak terlihat dimana kita merasa aman terhadap lawan bicara kita. Pelanggaran terhadap jarak ini dapat membuat sang “korban" merasa tidak nyaman, kesal, cemas, atau bahkan mungkin marah. Menurut E.T. Hall ada 4 lapisan personal space:
Jarak intim: (0-0.5m) jarak ini adalah jarak dimana kita hanya mengizinkan orang-orang yang terasa sangat dekat dengan kita untuk berada didalamnya. Biasanya kekasih/pasangan, orang tua, kakak/adik, dan sahabat dekat dapat memasukinya tanpa menimbulkan rasa risih.
Jarak personal: (0.5-1.3m) jarak ideal untuk percakapan antara 2 orang teman atau antar orang yang sudah saling akrab.
Jarak sosial: (1.3-4m) jarak yang biasa kita buat untuk hubungan yang bersifat formal, seperti: bisnis, pembicaraan dengan orang yang baru kita kenal, dsb.
Jarak publik: (4-8m) jarak untuk hubungan yang lebih formal seperti penceramah dengan hadirinnya. Paspampresnya amerika biasanya membuat ruang kosong selebar +/- 4m untuk menjaga pejabat penting.
Hal lain yang dapat berpengaruh pada jarak personal space adalah jenis kelamin, pria/wanita biasanya membuat jarak jika berbicara pada lawan jenisnya. Tetapi wanita biasanya mengecilkan jarak tersebut jika berbicara kepada wanita lainnya. Sedangkan untuk pria, jarak tidak mengecil ketika berbicara kepada pria lainnya.
Faktor lainnya adalah umur, pada remaja personal space ketika berbicara pada lawan jenisnya akan semakin besar, tetapi tidak pada anak-anak. Sementara pada anak-anak, personal space dengan orang yang tidak dikenalnya akan lebih besar dibanding pada remaja atau orang dewasa.
Selanjutnya, kepribadian dari orang tersebut juga berpengaruh. Orang yang introvert memiliki jarak personal space yang lebih besar dibanding orang yang ekstrovert.
Selain itu, hal yang paling penting adalah faktor lingkungan dan budaya, pria arab sangat berdekatan ketika berbicara dengan pria arab lainnya bahkan mungkin merangkul dan mencium bahu kanannya, bahkan pria arab mungkin akan benar-benar memegang tangan anda ketika berjalan. Tetapi pria dan wanita akan berdiri lebih jauh ketika berbicara di arab daripada di barat.
Penduduk dikota yang sudah terbiasa personal spacenya dilewati, memiliki personal space yang lebih kecil dibanding penduduk di desa. Tetapi penduduk kota biasanya memiliki reaksi yang lebih agresif dibanding penduduk di desa jika personal spacenya dilanggar.
Personal space ini juga dapat menjadi sarana komunikasi, lawan bicara dapat memprediksikan sikap dan persepsi orang yang diajaknya bicara melalui reaksinya ketika personal spacenya dilanggar. Ketika lawan bicara berusaha masuk ke personal space seseorang dan orang yang diajak bicaranya tidak merasa risih bahkan semakin mendekati adalah tanda persetujuan untuk semakin akrab dengan lawan bicaranya sementara jika reaksinya menghindar dapat diartikan bahwa orang itu ingin memertahankan zona pribadinya.
akan tetapi terdapat juga beberapa pengecualian, seperti pada pertandingan olahraga full body contact (gulat, sumo, dll), pada alat transportasi publik yang memang tidak memungkinkan personal space dipertahankan (angkot, kereta api mudik) dll.
Tautan untuk artikel ini:
http://psipop.blogspot.com/2010/03/ruang-pribadi-personal-space.html
disadur dari:
Clayton(2006), teritori dan zona. dalam. bahasa tubuh dalam pergaulan sehari-hari, Batam: Karisma.
Personal Space (en), dalam wikipedia, diakses maret 08, 2010. dari http://en.wikipedia.org/wiki/personal_space
Sarlito, (1992), Psikologi Lingkungan, jakarta: Grasindo. ISBN 979-553-097-6
Tidak ada komentar:
Posting Komentar