13 Feb 2010

Faktor-faktor yang Membuat Manusia Tertarik Terhadap Sebuah Objek

Banyak sekali hal yang terindra oleh alat indra kita, banyak hal yang kita tangkap dan simpan, lebih banyak lagi hal yang dibuang oleh pikiran kita, bisa karena hal itu tidak penting, tidak berguna, atau simply ada hal lain yang lebih menarik.
Ada dua faktor yang menyebabkan suatu stimulus lebih direspon oleh individu, yaitu: faktor lingkungan (eksternal) dan faktor dalam diri (internal). Faktor eksternal yang memengaruhi suatu stimulus untuk lebih di respon adalah: kontras stimulus dengan lingkungan sekitarnya, ukuran, pengulangan stimulus, dan gerakan, sedangkan faktor internal adalah: minat, kebutuhan, dan prepatory set.

Faktor eksternal
Kontras stimulus. Adalah kebauran stimulus dengan lingkungan sekitarnya. Dalam setumpuk arang, sebuah berlian tentunya akan lebih terlihat dibanding arang lainnya dan terjadi sebaliknya. Dalam setumpuk berlian sepotong arang akan lebih terlihat. Kontras dapat ditentukan oleh warna, bentuk, dsb yang dapat memberikan pembedaan suatu stimulus dengan latarnya.
Ukuran. Suatu stimulus yang berukuran besar akan lebih direspon daripada yang berukuran kecil.
Pengulangan stimulus. Stimulus yang diberikan berulang-ulang dapat menarik perhatian individu. Contoh ini dapat dengan mudah ditemukan pada iklan televisi, pikiran anda akan lebih mudah tertarik mendengar suatu iklan yang diulang-ulang dan biasanya dalam waktu yang cepat, ini agar sensori memori dari iklan sebelumnya belum sempat menghilang.
Gerakan. Stimulus yang bergerak akan lebih menarik daripada stimulus yang tidak bergerak

Faktor internal
Minat. Faktor lainnya adalah minat, minat individu pada suatu bidang tertentu akan membuatnya merespon bidang tersebut lebih daripada bidang yang kurang diminati. seseorang yang menyukai balapan akan lebih merespon berita tentang hasil lomba balap daripada berita tentang tim liga super indonesia yang kekurangan dana.
Kebutuhan. Faktor kebutuhan lebih bersifat homeostatis, homeostatis adalah kata yang digunakan untuk mengungkapkan keinginan individu agar selalu berada pada posisi normal, sebagai contoh jika lapar maka akan berusaha memenuhi kondisi normalnya (tidak lapar) dengan cara makan. Sehingga faktor kebutuhan akan mudah menghilang seiring dengan terpenuhinya kebutuhan tersebut. Walaupun begitu faktor kebutuhan juga sangat berpengaruh dalam memberikan respon terhadap stimulus, terutama jika keinginan untuk menormalkan kondisi tubuh dalam posisi prioritas utama. Misalkan dalam keadaan yang sangat haus.
Prepatory set. Adalah persiapan yang disiapkan individu untuk menerima suatu stimulus, misalkan datang ke sebuah food court untuk minum es cendol, maka stand es cendol akan lebih menarik daripada stand es cincauw.

Terkadang salah satu dari faktor-faktor diatas lebih dominan daripada yang lain, terkadang terjadi pula sebaliknya. Ini semua tergantung pada keadaan tiap-tiap individu pada saat terjadinya stimulus, misalkan dalam keadaan lapar mungkin faktor kebutuhan lebih dominan dalam menentukan stimulus mana yang ingin direspon. Tetapi dalam keadaan kelaparan dengan intensitas yang sama bisa saja seorang individu tidak merespon harumnya bau makanan karena harus mengerjakan tugas dari kantornya yang sangat penting.

Tautan untuk artikel ini:
http://psipop.blogspot.com/2010/02/faktor-faktor-yang-membuat-manusia.html

Disadur dari:
Sudarsono, M.Si. (2005), Modul Kuliah Psikologi Umum 2, Bandung, Fakultas Psikologi Universitas Nasional Bandung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hak Cipta © 2009-2010 Yusuf Haliim Nelwandi All Right Reserved.
 

PSIPOP - Artikel-artikel Psikologi | Hak Cipta © 2009-2010 Yusuf Haliim Nelwandi | Design By Deluxe Themes | Converted By Technolizard | Widget by Simran | All Right Reserved